Tugu Nol Kilometer, Sabang, Aceh, Indonesia
Tugu Nol kilometer ,bagian Barat Indonesia
Pertama orang yang ingin datang ke aceh ia tidak lupa datang ke pulau Weh adalah pergi ke Tugu Nol Kilometer atau Kilometer Nol (0 km dari Indonesia). Lokasi tempat ini kira-kira 30 kilometer dari pusat kota Sabang, atau sekitar 1 jam perjalanan dengan jalan yang menanjak dan dikelilingi pohon-pohon besar.
Ada anggapan bahwa tidak lengkap pergi ke Sabang jika Anda tidak mengunjungi Tugu Kilometer Nol Indonesia. Sabang yang berada di sebelah barat dan Merauke di bagian timur Indonesia sering bergema di banyak upacara nasional. Memang keduanya digunakan dalam lirik lagu nasional, lagu “Dari Sabang Sampai Merauke”. Keberadaan Tugu ini telah menjadi daya tarik wisata yang populer di Sabang.
Sebelumnya Tugu Nol Kilometer tidak terawat dan gerombolan monyet menyambut kedatangan tamu. Pelancong bahkan harus tahan haus karena tidak ada yang menjual minuman. Kelelahan pengunjung pada akhirnya akan terasa nikmat saat menikmati pemandangan matahari terbenam di Selat Malaka.
Namun saat ini, Tugu Kilometer Nol (KM 0) atau Nol Kilometer Indonesia yang baru telah dibangun. Tugu ini dibangun lebih megah dan besar serta tidak ada lagi gerombolan monyet yang nakal. Dan surat untuk "Kilometer Nol Indonesia" berdiri di depan tugu. Gambar tulisan ini mirip dengan apa yang ditemukan di Pantai Losari di Makassar.
Pada hari libur atau akhir pekan, banyak wisatawan mengunjungi Tugu Kilometer Nol dan berfoto sambil menunjuk huruf Kilometer Nol Indonesia sebagai latar belakang. Tugu ini sangat fotogenik. Memang, tugu dengan ketinggian 43,6 meter ini masih menyihir pengunjung.
Selain Tugu Kilometer Nol atau Nol Kilometer yang fotogenik, terdapat hal lain yang paling menarik dari tugu ini, yaitu “penjaga tugu”. Di sini penjaganya bukan manusia melainkan seekor “Babi Hutan” yang lucu, jinak dan menggemaskan bernama “Broni”. Babi Hutan ini (Broni) jinak terhadap pengunjung dan kadang-kadang pengunjung memberinya makan.
Setelah menyaksikan dan berfoto di Tugu Kilometer Nol, pengunjung dapatmenikmati minuman di warung-warung di sepanjang bibir jalan. Beberapa warung juga menjual souvenir asli dari Sabang, seperti kaos dan kue.
Tugu Kilometer Nol Indonesia diresmikan oleh Wakil Presiden Try Sutrisno pada bulan September 1997. Jalan menuju ke Tugu ini agak sepi. Tapi Anda akan memasuki kawasan hutan lindung yang cukup menyegarkan.
Terakhir, pengunjung akan mendapatkan sertifikat sebagai bukti bahwa telah mengunjungi tugu Kilometer Nol di Sabang dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Sabang.
Comments
Post a Comment